Kamis, 02 April 2015

Apakah anda seorang Manajer atau Leader ?

Bahwa ternyata strong leadership itu selalu diterjemaahkan dari perilaku kaku dan cenderung kasar. Padahal mengatakan tidak untuk sesuatu yang salah pun sudah dapat dikatagorikan strong. Hasilnya memang sama, menunjukan agar orang itu tidak setuju terhadap tindakan atau tawaran yang diberikan orang lain kepadanya, namun dampaknya akan sangat jauh berbeda, terutama dilihat dari aspek manusianya. Oleh karenanya tidak heran, jika teori kepemimpinan pun mendifinisikan beberapa tipe pemimpin, dari istilah pemimpin otoriter, militeristik sampai dengan demokratis, atau ada juga yang membedakan tipe pemimpin Adaptif; Kecerdasan emosional; Karismatik; panutan dan Melayani.

Menerjemaahkan strong leadership pun konon berdasarkan pada kecenderungan dasar orientasinya terhadap aspek tekhnik dan aspek manusianya, atau lebih berat terhadap salah satunya. Aspek tekhnik menyangkut masalah aturan-aturan yang harus dijalankan, bagaimana prosesnya yang benar menurut aturan, terutama yang tertulis, sedangkan aspek manusia terhadap orangnya, terutama yang menyangkut masalah manusia pelakunya ketika melaksanakan tugas. Orang yang selalu memperhatikan aspek tekhnik disebut manajer, sedangkan yang cenderung memperhatikan orangnya disebut leader. Agar dapat utuh menjadi pemimpin, maka tak heran jika ada kiat yang sekaligus mengajarkan pemimpin sebagai Manajer – Leader.

Dalam kondisi kekinian, menjadi seorang manajer atau chairman itu jauh lebih mudah ketimbang seorang leader. Karena orientasi terhadap keuntungan material, atau yang dikemas dalam istilah berorientasi pada target yang kadang melupakan prosesnya dan masalah kemanusiaan. Hal ini pun memiliki alasan, mengingat persaingan individu yang semakin ketat. Namun dasar pokok yang tak kalah penting karena pengaruh dari sikap individualistik, konsumeristik dan hedonistik. Keniscayaan ini pun dianggap wajar adanya, bahkan muncul berbagai kiat yang kerap disuguhkan hingga keruang-ruang privat di layar kaca.

Saya bukan sosiolog sehingga tak paham musabab yang sangat mendasarnya. Apakah benar sikap indiviualistik warga bangsa ini berangkat dari suatu falsafah Individualisme yang merupakan falsafah moral, politik atau sosial yang menekankan pada kebebasan sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak peribadi; tidak terikat kepada moral masyarakat. Dan mereka merasa bebas untuk mementingkan diri sendiri, tanpa memedulikan orang lain, dan melupakan kodrat mereka sebagai makhluk social.

Kedua adalah Hedonisme, merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Hedonisme ingin menjawab pertanyaan falsafah apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia? Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. Tak heran jika para penganut atau pelaksana visi ini menganggap bahwa orang (individu) akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan dan atau kesenangan sebanyak mungkin serta menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.

Ketiga Konsumerisme, paham yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan  atau menjalankan pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.


Orang-orang yang sadar sebagai makhluk sosial tentunya akan menolak adanya sifat ini, sekalipun tanpa sadar ia pun melakukannya, karena manusia itu sendiri adalah mahluk individu dan mahluk yang mengingnkan yang terbaik bagi dirinya. Tapi mungkin kita bisa berkaca kemasa lalu. Konon manusia-manusia sukses dan manusia-manusia itu tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang-orang lain, termasuk yang dipimpinnya. Melalui perenungan lah anda bisa tahu sifat dan kepemimpinan anda, apakah anda hanya seorang manajer atau seorang leader, atau seorang manajer leader ?. semua terserah kepada anda, karena andalah yang menentukan, dan andalah tuan atas diri anda sendiri.

Tidak ada komentar: