Jumat, 21 Mei 2010

Feodal atau Demokrat

Demokrasi sejatinya bukan sekedar idiom, yang sama seperti produk sabun yang konon dapat membersihkan semua bakteri. Demokrasi adalah suatu cara, suatu jalan, diharapkan dapat mengantarkan penganutnya kedalam kesejahteraan dan keadilan. Demokrasi memang butuh tatakrama, seperti penghormatan thd nilai-nilai kemanusiaan dan pentaatan terhadap hukum sebagai suatu aturan yang telah disepakati bersama.

Tatakrama Demokrasi sama sekali tidak berhubungan dengan tatakrama yang umumnya dipahami sebagai feodalisme. Demokrasi tidak inhern dengan feodalisme, keduanya saling bertentangan, tarik menarik didalam jiwa manusia.

Sungguh hal luar biasa jika seorang menganggap dirinya Demokrat namun perilakunya sangat feodalistik. Seorang Demokrat akan menganggap hal biasa saja jika berbeda pendapat, namun seorang feodalis akan sangat marah atau menghindarkan diri jika hal ini terjadi ; seorang Demokrat akan memberikan ruang untuk kebebasan berpendapat tanpa harus memberangusnya, namun bagi seorang feodalistik hal ini perlu dihindarkan karena akan menyinggung perasaannya.

Atas nama kebebasan dan demokrasi biasanya melimpah adat menjadi anarkhis, namun atas nama ketertiban dan tatakrama orang dipaksa untuk dibungkam. Seorang Demokrat tulen tidak akan tersinggung jika lingkungannya memiliki konsep lain. Ia pun tidak perlu merasa tersinggung hanya karena menganggap tidak dipercaya. Karena siapa sih didunia ini yang bisa dipercaya secara absolut ?, karena manusia itu tidak sempurna, bahkan ia pun bukanlah nabi. Wasallam.

Tidak ada komentar: