Senin, 13 Oktober 2008

Saur On The Road 2008


Kali ini tahun yang kedua aku ikut temen-2 Serikat Pekerja dan Biker's 46 ikut SOTR. Lumayan juga pesertanya agak 100 motor dan 10 mobil. Namun memang agak ragu-ragu mau lewat jalan Sudirman karena ada perda yang mengatur agar masyarakat tidak boleh memberikan sumbangan bagi para pengemis. Jika dilanggar anda kena denda.

Ternyata masyarakat miskin perkotaan bukan hanya sekedar para pengemis musiman yang datang ke Jakarta hanya kerna dikampungnya lagi musim paceklik, tapi memang banyak yang hidupnya masih dibawah garis kelayakan, seperti para penjaga palan kereta api, tukang sapu jalan, sampai para pemulung yang memang sudah menetap dipinggiran Kota. Jakarta adalah Jakarta. kota yang tidak pernah tidur, dari para pencari uang dan para pembuang uang.

Konon di Jakarta masih banyak para muzaki yang bersedia menyalurkan sumbangan kemana pun kita mau. Dari mulai sumbangan untuk kebutuhan masyarakat dalam kota sampai ke luar pulau Jawa. Mereka ikhlas membagi dan menyalurkan rejekinya. Saya yakin mereka tidak ada yang meng korup uang zakat itu, karena mereka bukan petugas dinas sosial atau para bajingan yang pura mau membantu dan menyalurkan. Mereka banyak bermarkas di rumah-rumah ibada dan panti-panti sosial yang mereka dirikan dalam bentuk yayasan.

Jakarta tidak pernah mati, dari sejak tengah malam sampai tiba waktu subuh, para pembagi sumbangan dan sahur kali ini semakin banyak, karena hari ini hari libur puasa terakhir. Para pembagi jakat pun bermacam-macam. Ada anak-anak Biker's, para remaja mesjid, para remaja Karang taruna dan organisasi pemuda lainnya. tapi ada juga para caleg dari daerah yang sengaja datang untuk membagi-bagikan nasi bungkus kepada calon pemilihnya yang kebetulan sedangmencari nafkah sebagai kuli sindang di daerah Jakarta Timur.

Di Jakarta pun baru saja ada satu daerah yang habis dilalap si Jago Merah, namun rupanya ada juga para korban kebakaran yang tidak mau disumbang. Mereka menyatakan "mohon maaf kami tidak berhak menerima sumbangan anda". Syukur di masa sekarang masih ada orang yang cukup berani melakukan penolakan terhadap rejeki yang sebenarnya masih banyak orangyang lebih membutuhkan daripadanya.

Jakarta adalah kota, dimana setiap saat akan sangat kasat mata melihat ketimpangan dimana-mana. Ketimpangan pendapatan, ketimpangan gaya hidup, ketimpangan keadilan, bahkan ketimpanga perlindungan.

Jakarta adalah jakarta dimana banyak orang mengharapkannya untuk bisa hidup layak di kota ini. Namun jakarta pula yang membakar gubuk-gubuk mereka tak kala mereka pulang mudik sementara untuk merayakan Idul Fitri dikampungnya.

Selamat Malam jakarta, minal aidin walfaidin. Mohon Maaf Lahir Batin.

Lebaran, 2008.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

It isn't hard at all to start making money online in the underground world of [URL=http://www.www.blackhatmoneymaker.com]blackhat ppc[/URL], You are far from alone if you haven’t heard of it before. Blackhat marketing uses little-known or not-so-known methods to generate an income online.