Minggu, 14 Juni 2009

TKI dan UMNO













TKI di Malaysia


Konon kabar musabab banyaknya TKI di negri Jiran hustru karena permintaan Saudara serumpun kita. Semula pemerintah Orba dimintakan tolong oleh UMNO untuk memperkuat jumlah suara UMNO sebagai entitas partai Melayu. Saat itu terancam dikalahkan oleh Gabungan partai diluar rumpun melayu.

Pemuka UMNO meminta bantuan Indonesia untuk memperkuat barisan puak Melayu. Bantuan dari Indonesia dikoordinir oleh Des Alwi (tokoh Diplomatik), kemudian mengambulkan permintaan tersebut dengan cara mengirim imigran Indonesia melalui Kalimantan. Pada saatnya nanti para imigran tersebut dapat menjadi Warga Negara Malaysia dan memiliki hak pilih untuk memperkuat UMNO. Akhirnya UMNO pun menang dan berkuasa sampai sekarang.

Namun perjalan sejarah berkehendak lain. Orang-orang Indonesia yang datang ke Malaysia saat ini malahan banyak diperlakukan tidak baik. Terutama bagi para pencari kerja ilegal. Mereka menyebutnya pendatang haram. Banyak cerita ttg buruh Indonesia yang diperkejakan di perkebunan, namun ketika tiba masa menuai mereka di sweping dan diperlakukan sebagai pendatang haram. Demikian pula para PRT, banyak yang dipekerjakan sebagai budak, seperti kasus Siti Hajar. Istilah Indonesia pun dipelesetkan menjadi Indon.

Keraguan pemerintah orba dahulu untuk melindungi warga bangsa yang terkena musibah di negri jiran mungkin ada kaitannya dengan masalah ini. Indonesia masih menenggang dan sangat memaklumi, bahkan masalah ini hanya urusan oknum. Tapi apakah saudara serumpun itu tidak sadar ttg apa yang telah rakyat Indonesia bantu. Termasuk melatih tentaranya, mendatangkan guru-guru dan tenaga akhli lainnya kesana. Atau kah perbuatan tsb dilakukan oleh lawan-lawan UMNO untuk mengganggu hubungan serumpun. Yang jelas kemegahan UMNO dan kemenangan puak melayu di Malatsia malahan berkembang menjadi menyengsarakan para TKI.

Jadi apakah perlu dipertahankan istilah serumpun, jika dari orang yang kita anggap saudara tersebut tidak juga menghargai kita. Mudah 2 an saja tidak terbit semangat Ganyang Malaysia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

belajar banyak