Konon kabar yang tidak bisa berubah itu hanyalah “PERUBAHAN” itu sendiri. Karena dialam fana tak ada satupun yang kekal – abadi termasuk kondisi dan perilaku para pelakunya. Semua yang hidup pasti akan mati. Semua yang muda pasti akan tua (kecuali mati sebelum tua), semua akan kembali dan dikembalikan ke haribaan yang menciptakan keabadian dan kefanaannya.
Nakh …… demikian juga kepemimpinan. Ia tidak akan kekal selamanya, dan terus memimpin, paling tidak ada factor batas usia dan kemunduran kemampuan, demikianlah alam menciptakan keteraturanya. Bahkan dengan indah : Tuhan membungkus dalam sistemnya yang sangat canggih, yakni proses regenerasi alamiah, meniscayakan manusia untuk melakukan pergantian dari satu generasi yang menjadi tua dengan generasi lain yang masih muda. Demikianlah cara Tuhan mengutus manusia untuk menjadi Khalifahnya didunia secara silih berganti.
Masalahnya sekarang, .........................................
Siapkah anda menerima tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sebelum anda ?. Karena siap atau tidak siap negara ini perlu ada yang memimpin. Jika anda siap maka andalah yang akan menjadi pemimpin, namun jika anda tidak siap, artinya : orang lain yang siap. Itu adalah pilihan karena hidup adalah pilihan.
Jika anda berpendapat masalah kepemimpin adalah takdir tentu tidak akan disalahkan, namun anda tidak akan dapat mengingkari jika suatu kemulyaan hidup, amanah dan apapun yang terkait dengan masalah kepeminmpin perlu untuk diperjuangkan. Karena sesungguhnya "TUHAN TIDAK AKAN MERUBAH NASIB SUATU KAUM, JIKA KAUM ITU TIDAK BERUPAYA UNTUK MERUBAHNYA SENDIRI".
TTD.
PECINTA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar