Siti Hajar di negri jiran mendapat perlakuan yang sangat diluar batas akal manusia, kita hampir tidak lagi mengenal sosok dan wajah manusia, yang ada hanya sisa-sisa luka bekas siksaan. Celakanya, Siti Hajar bukan selebritis semacam Manohara, tanpa teriak minta bantuanpun sudah sangat banyak orang yang mengulurkan tangan untuk membantu.
Menurut Banjarmasin Post, : Nasib Siti Hajar setelah 34 bulan disiksa oleh majikannya warga Malaysia keturunan China, Siti Hajar akhirnya berhasil melarikan diri dan melapor ke Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur. Siti Hajar (33), wanita asal Garut, Jawa Barat berhasil kabur dari rumah majikannya di 1/19/1 Lanai Kiara Condominium, Jalan Kiara 3, Bukit Kiara, Mont Kiara, Kuala Lumpur pada Senin 8 Juni 2009 pukul 01.00 pagi. Setelah berhasil kabur, Siti lalu bersembunyi di sebuah pohon di tepi jalan tidak jauh dari kondominium majikannya hingga pukul 8 pagi.
"Kondisinya memang sangat mengenaskan. Bahkan beberapa staf KBRI dan wartawan yang melihat fotonya bilang ini lebih parah dari Nirmala Bonat, ini Nirmala Bonat kedua," kata Widyarka.
Siti Hajar adalah warga bangsa yang memilih mengadu nasib di negri orang. Mungkin dia akan memilih dinegeri sendiri jika saja negeri ini cukup mampu mensejahterkannya. Siti Hajar adalah bagian dari kita sendiri yang nasibnya jauh lebih buruk dari kita yang hidup merdeka ditanah air.
Saatnya sekarang Indonesia bangun kembali dan menyatakan kedaulatannya. Paling tidak perlu ada upaya hukum yang jelas untuk mendudukan masalah ini, sebagaimana yang dirintis KBRI saat ini. Mudah-mudahan kasus Siti Hajar tak lagi terdengat karena memang sudah tidak akan ada lagi warga bangsa yang dimarginalkan, dihina dan diperbudak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar