Phanomenologie de Geistes )1807) adalah
salah satu karya filosofis penting dari Heggel atau GWF. Heggel, dan Idealisme
Jerman dianggap mencapai puncaknya di awal XIX pada jamannya. Judul dari
tulisannya tersebut sering diterjemaahan sebagai Fenomenologi Roh atau pikiran,
dalam terminologi
bahasa Inggris diterjemaahkan The
Phenomenology of Spirit, karena dianggap Geists memiliki makna
ganda.
Buku ini dianggap salah satu karya
terbaik dalam sejarah Filsafat, karena didalamnya menerapkan inti dari metode
filsafat yang membedakan dengan filsafat sebelumnya, terutama dari para
filssawan Kant, Fichte dan Schelling. Heggel melakukan pendekatan dengan
menggunakan metode dialektika. Heggel menyerang kecenderungan dialektis dari
ajaran fisafat sebelumnya, untuk kemudian mengolah teori umum dialektika
idealis serta menggunakannya keberbagai bidang pengetahuan.
Heggel bertitik tolak dari pikiran. Menurutnya,
dialektika adalah ajaran tentang perkembangan pengertian (konsepsi, ide). Heggl
menguraikan proses gerak intern dan pikiran, dari pengertian, dari ide. Heggel
berpendapat bahwa metode adalah bentuk gerak intern ide absolut. Dan ide merupakan
keprimeran yang sesungguhnya; alam dalam keseluruhannya adalah hasil ide yang bukan
ide dari makhluk biasa, tetapi ide yang terlepas dari manusia, atau ide abdolut,
sama dengan Tuhan.
Pada saat mendalami tentang perkembangan
sendiri, dikemukakan adanya problem negasi dialektis. Meneurut Heggel, : setiap
gejala disebutnya tesis, dalam perkembangannya melahirkan negasinya sendiri,
yaitu anti tesis. Untuk kemudian menghasilkan sesuatu yang baru, yakni
Sintesis, itu pun masih mengandung sifat dari gejala yang lama. Disini Heggel
menarik kesimpulan, bahwa gerak berlangsung dari yang rendah kearah yang lebih
tinggi.
Sistim filsafat Heggel juga memandang
gerak dari ide absolut, yang mewakili pikiran manusia riil dan berubah menjadi
akal, ratio dan dunia yang berkemebang sendiri. Pikiran identik dengan
substansi. Benda dan pikiran adalah sama, dalam dirinya dan bagi dirinya. Alam dianggap
substansi yang berpikir, dinamakan pula ide absolut dan hakekat duni. Dan ide
absolut adalah segala-galanya, karena mengatur dan menjadi sumber segala-galanya.
Ide abdolut yang berada diluar kenyataan itulah yang disebut sumber swa gerak.
Inilah yang disebut idealisme obyektif dari Heggel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar